Selasa, 16 Desember 2008

Nyai Ageng Ngerang


  • Makam Nyai Ageng Ngerang terletak pekuburan umum, lereng Pegunungan Kendeng, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati.
  • Nyai Ageng Ngerang adalah anak kelima Sunan Kalijogo dari pernikahannya dengan Dewi Sarokah anak dari Sunan Gunung Jati.
  • Jarak dari kota Pati kira-kira 22 Km kearah selatan menuju Kabupaten Grobogan.
  • Setiap hari tempat ini ramai pengunjung.
  • Setelah bertapa Raden Said pindah ke Cirebon. Disitu beliau bertapa lagi di pinggir kali, bernama Kalijaga. Dari sinilah sejarahnya kenapa beliau bergelar “Sunan Kalijaga”. Lama kelamaan kemudian beliau diambil ipar oleh Sunan Gunung Jati. Beliau menikah dengan dewi Sarokah dan mempunyai 5 (lima) anak, yaitu:

    1. Kanjeng Ratu Pembayun yang menjadi istri Raden Trenggono (Demak)

    2. Nyai Ageng Penenggak yang kemudian kawin dengan Kyai Ageng Pakar

    3. Sunan Hadi (yang menjadi panembahan kali) menggantikan Sunan Kaijaga sebagai kepala Perdikan Kadilangu.

    4. Raden Abdurrahman

    5. Nyai Ageng Ngerang.

    Dalam suatu cerita dikatakan bahwa Sunan Kalijaga pernah juga menikah dengan Dewi Sarah binti Maulana Ishak, Sunan Kalijaga mempunyai tiga orang putra, masing-masing ialah:

    1. Raden Umar Said (Sunan Muria)

    2. Dewi Ruqoyah

    3. Dewi Sofiyah

Senin, 24 November 2008

Sunan Prawoto


  • Makam Sunan Prawoto, yang terletak pekuburan umum Desa Prawoto, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati.
  • Sunan Prawoto adalah raja keempat Kasultanan Demak yang memerintah tahun 1546-1549. Nama aslinya ialah Raden Mukmin. Ia lebih cenderung sebagai seorang ahli agama dari pada ahli politik.
  • Kabupaten Pati seperti ''terlupakan'' setiap kali masyarakat muslim Indonesia melakukan rangkaian wisata spiritual ke makam-makam Walisongo yang ada di Demak, Kudus, dan Tuban. Padahal, di kabupaten ini banyak terdapat makam waliyullah yang mempunyai keterkaitan erat dengan Walisongo. Selain itu, banyak pula objek wisata spiritual yang tidak terkait dengan Walisongo, tetapi sangat potensial untuk dikembangkan.
  • ......situs terkait kisah Sunan Prawoto

Sabtu, 22 November 2008

Petilasan Ki Ageng Giring


  • Ki Ageng Giring terkenal sebagai seorang petani pertapa sekaligus penyadab nira kelapa yang hidup di tengah pegunungan selatan. Di masa pemerintahan Kerajaan Pajang Ki Ageng Giring adalah sahabat dari Ki Ageng Pemanahan.

    Menurut Mas Ngabehi Surakso Fajarudin yang menjabat jurukunci makam Giring, disebutkan bahwa Ki Ageng Giring adalah salah seorang keturunan Brawijaya IV dari Retna Mundri, yang hidup pada abad XVI. Dari perkawinannya dengan Nyi Talang Warih melahirkan dua orang anak, yaitu Rara Lembayung dan Ki Ageng Wanakusuma yang nantinya menjadi Ki Ageng Giring IV.

  • Petilasan Ki Ageng Giring tersebut terletak di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo.
  • Jarak dari kota Pati kira-kira 20 Km kearah selatan menuju Kabupaten Grobogan.
  • ......situs terkait kisah Ki Ageng Giring

Jumat, 21 November 2008

Petilasan Prabu Anglingdarma


  • Prabu Anglingdarma adalah nama seorang tokoh legenda dalam tradisi Jawa, yang dianggap sebagai titisan Batara Wisnu. Salah satu keistimewaan tokoh ini adalah kemampuannya untuk mengetahui bahasa segala jenis binatang. Selain itu, ia juga disebut sebagai keturunan Arjuna, seorang tokoh utama dalam kisah Mahabharata . Prabu Anglingdarma konon merupakan keturunan ketujuh dari Arjuna, seorang tokoh utama dalam kisah Mahabharata. Hal ini dapat dimaklumi karena menurut tradisi Jawa, kisah Mahabharata dianggap benar-benar terjadi di Pulau Jawa.
  • Petilasan Prabu Anglingdarma tersebut terletak di Desa Mlawat, Kecamatan Sukolilo.
  • Jarak dari kota Pati kira-kira 17 Km kearah selatan menuju Kabupaten Grobogan.
  • ......situs terkait kisah Prabu Anglingdarma

Makam Mbah Tabek Merto


  • Obyek wisata : Kompleks makam kuno terletak di Dukuh Domasan, Desa Prawoto Kecamatan Sukolilo.
  • Makam ini diperkirakan telah ada sejak abad ke XVI pada masa awal penyebaran agama Islam di Indonesia.
  • Ditinjau dari bentuk makam, bentuk nisan dan letak pemakaman, maka makam kuno ini dapat disejajarkan dengan usia makam yang ada di Demak pada masa Kerajaan islam di Demak.
  • Berdasarkan namanya, Tabek berasal dari bahasa Arab dari kata tabi’a yang berarti yang mengikuti atau pengikut. Yang dimaksud pengikut di sini adalah pengikut para penyebar agama islam pada masa itu, yaitu para wali atau wali songo.
  • Kompleks pemakaman kuno saat ini banyak dikunjungi orang karena diyakini mempunyai hubungan dengan para wali.

Makam Saridin / Syeh Jangkung


  • Objek Wisata : Makam Saridin atau terkenal dengan nama Syeh Jangkung konon merupakan salah seorang murid Sunan Kalijaga (Wali Songo).
  • Makam tersebut terletak di Desa Landoh, Kecamatan Kayen.
  • Jarak dari kota Pati kira-kira 17 Km kearah selatan menuju Kabupaten Grobogan.
  • Makam ini banyak dikunjungi orang setiap hari Jum’at Kliwon dan Jum’at Legi.
  • Upacara khol dilaksanakan setiap 1 tahun sekali yaitu pada bulan Rajab tanggal 14-15 dalam rangka penggantian kelambu makam.
  • ......situs terkait kisah Syeh Jangkung